PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DITINJAU DARI KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI PEKANBARU

PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DITINJAU DARI KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI PEKANBARU

  • NURUL AMIN STIE Syariah Bengkalis
Keywords: Pendapatan Asli Daerah, Kontribusi, Pajak Daerah, Retribusi Daerah

Abstract

Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan yang signifikan bagi pembiayaan rutin dan pembangunan di suatu daerah otonom. Jumlah penerimaan komponen pajak daerah dan retribusi daerah sangat dipengaruhi oleh banyaknya jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang diterapkan serta disesuaikan dengan peraturan yang berlaku yang terkait dengan penerimaan kedua komponen tersebut. Kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap perolehan PAD Pemerintah Kota Pekanbaru dalam kurun waktu Tahun Anggaran (TA) 2010 – 2015 cukup signifikan dengan rata-rata kontribusi sebesar 37,78% per tahun. Kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap total perolehan penerimaan Pemda Kota Pekanbaru tercermin dalam APBD-nya, dikaitkan dengan kemampuannya untuk melaksanakan otonomi daerah terlihat cukup baik. Komponen pajak daerah dalam kurun waktu TA 2010-2015 rata-rata pertahunnya memberikan kontribusi sebesar 17,81% per tahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 22,89% pertahunnya. Sedangkan pendapatan yang berasal dari komponen retribusi daerah, pada kurun waktu yang sama, memberikan kontribusi rata-rata pertahunnya sebesar 15,61% dengan rata-rata pertumbuhan pertahunnya sebesar 5,08% per tahun. Untuk meningkatkan kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap total penerimaan PAD dan sekaligus memperbesar kontribusinya terhadap APBD Pemda Kota Pekanbaru perlu dilakukan beberapa langkah di antaranya perlu dilakukan peningkatan intensifikasi pemungutan jenis-jenis pajak daerah dan retribusi daerah, kemudian dilakukan ekstensifikasi dengan jalan memberlakukan jenis pajak dan retribusi baru sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada.

Published
2018-01-25